cara usaha waralaba

Modal Waralaba Kue Cubit

Apakah Anda pernah mendengar kuliner kue cubit? Bagi mereka yang berdomisili di ibu kota dan wilayah Jawa Barat, jenis kuliner ini sudah tak asing lagi. Bagi beberapa orang mengonsumsi kue cubit ini juga merupakan nostalgia karena dahulu kue mungil ini banyak dijajakan di depan sekolah-sekolah terutama SD. Tetapi saat ini kue cubit kembali populer dan tak hanya disukai oleh anak kecil tetapi semua usia. Kue cubit tak hanya bisa menjadi perbendaharaan kuliner baru bagi Anda, tetapi bisa menjadi ide usaha kuliner bagi Anda yang berniat merintis sebuah bisnis. Selain merintis sendiri usaha kuliner ini, franchise juga bisa menjadi alternatif dengan modal waralaba kue cubit yang cukup terjangkau.

Tentang modal waralaba kue cubit

modal waralaba kue cubitBagi Anda yang belum pernah melihat atau mencicipi kue ini, ukuran snack ini cukup kecil dengan diameter sekitar 4 cm saja. Adonan untuk membuat kue cubit adalah tepung terigu, susu, dan gula yang diaduk sampai merata. Setelah itu adonan dicetak dalam cetakan baja dan didiamkan hingga matang seutuhnya atau setengah matang. Setelah itu kue diambil dengan semacam penjepit sehingga dinamakan kue cubit. Terakhir, tinggal ditaburkan topping sesuai selera kita tetapi yang lebih sering digunakan adalah meises coklat.

Beberapa tahun belakangan ini  kue cubit telah naik kelas sehingga tampil dengan lebih modern berkaitan dengan citarasa yang semakin beragam seperti misalnya green tea, red velvet, strawberry, coklat,  oreo, dan lain-lain. Di kalangan remaja, kue cubit juga banyak dinikmati dan merupakan salah satu jenis snack yang cukup trendy. Inilah sebabnya kue cubit juga banyak dilirik sebagai bentuk bisnis kuliner baru, terutama yang telah berkonsep waralaba. Modal waralaba kue cubit yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari 3 juta, 5 juta, hingga 10 juta rupiah. Pada umumnya tersedia beragam paket untuk waralaba ini.

Ada paket lisensi tanpa booth yang harganya paling murah, kemudian ada pula paket lisensi dengan booth ekonomis atau simple, dan terakhir adalah paket termahal dengan booth lebih besar. Pembeli lisensi pada umumnya akan memperoleh fasilitas berupa 1 unit booth makanan sesuai paket yang dipilihnya, kompor gas, cetakan, loyang, packaging, standing banner, bahan baku perdana, seragam, cara membuat, hingga SOP. Setelah usaha mulai berjalan pembeli lisensi hanya tinggal membeli bahan baku serta kemasan kepada master franchise.

Franchise dengan modal terjangkau termasuk modal waralaba kue cubit memang banyak menjadi pilihan bagi para enterpreneur pendatang baru dalam dunia bisnis karena telah tersedia konsep bisnis yang mudah dijalankan dan telah teruji. Tetapi bagi Anda yang ingin merintis sendiri bisnis kue cubit ini dan merasa cukup percaya diri untuk menghadapi semua tantangan dalam usaha kuliner ini hal itu tentu tak menjadi masalah. Nah, semoga sukses.

Potensi Usaha Waralaba Hotang

Bisnis kuliner baik berupa makanan atau minuman memang selalu menjanjikan peluang keuntungan yang besar karena berkaitan dengan kebutuhan pokok semua orang. Apalagi saat ini usaha waralaba hotangberagam jenis kuliner baru banyak bermunculan karena terlepas dari kebutuhan primer, kuliner juga menjadi bagian dari gaya hidup dan trend. Inilah sebabnya beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin dimanjakan dengan jenis-jenis kuliner baru terutama makanan ringan atau kudapan seperti misalnya hotang. Walaupun belum terlalu banyak usaha waralaba hotang juga mulai dilirik oleh para pebisnis muda karena produknya yang tergolong unik.

Peluang usaha waralaba hotang

Memang benar bahwa kompetisi bisnis di bidang kuliner cukup sengit, tetapi dengan kuliner baru ini ada beberapa point yang menjadikan usaha ini cukup kompetitif baik saat Anda merilisnya sendiri atau merupakan usaha waralaba hotang.

  • Menawarkan jenis kuliner baru dengan bentuk yang unik yaitu sosis jumbo yang dibalut adonan tepung dan potongan kentang lalu digoreng hingga garing.
  • Citarasa sosis dan kentang goreng tentu sudah cukup populer dan banyak disukai oleh berbagai kalangan. Hotang juga cukup mengenyangkan walaupun tergolong kudapan sehingga bisa menjadi alternatif pengganjal perut sebelum makan berat.
  • Persaingan jenis kuliner ini tergolong tak terlalu berat bila dibandingkan dengan jenis makanan trendy lainnya.
  • Target konsumen sangat besar, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
  • Biaya investasi tergolong tak terlalu tinggi dan menjanjikan hasil yang maksimal.
  • Bisnisnya mudah dijalankan.
  • Potensi balik modal sangat besar dan dalam waktu singkat.

Menjalankan usaha waralaba hotang bisa menjadi bisnis yang mempunyai banyak keunggulan, berikut ini adalah beberapa  kelebihannya.

  1. Konsep bisnis dalam waralaba sudah jelas termasuk potensi serta analisa pasar. Dengan demikian sebagai calon pembeli lisensi Anda tak perlu pusing lagi memikirkan sendiri konsep bisnis untuk usaha Anda.
  2. Konsep waralaba sangat cocok bagi para pebisnis pemula karena manajemen bisnisnya telah teruji dan terbukti sudah bekerja dengan baik. Hal ini meliputi stock management, sumber daya manusia, suplay bahan baku, keuangan, dan sebagainya. Anda hanya tinggal menduplikasinya tanpa perlu bersusah payah merintis sendiri usaha Anda.
  3. Dengan menjadi pembeli lisensi franchise, termasuk usaha waralaba hotang Anda akan didukung sepenuhnya oleh master franchise tersebut alias pemilik waralaba. Ini karena portofolio keberhasilannyalah yang dipertaruhkan bila semakin banyak waralaba miliknya dibeli untuk diduplikasi.
  4. Potensi keberhasilan bisnis franchise juga lebih besar karena konsumen tentu akan lebih mempercayai brand yang sudah populer daripada merk baru yang belum dikenal. Meskipun demikian harus disadari bahwa besarnya keuntungan pada tiap usaha waralaba itu tidaklah sama walaupun konsep bisnis yang diterapkan serupa. Bagaimana pun juga, bisnis tetaplah bisnis, bahkan dalam usaha waralaba hotang yang selalu mempunyai potensi untuk memperoleh keuntungan atau kerugian.

Dari uraian di atas, tentu bisa disimpulkan bahwa merintis bisnis saat ini tak sulit lagi dengan sistem waralaba.